Saturday, June 09, 2007

Apa bedanya VIP dengan Lomba Tujuh Belasan?

VIP atau VDP atau VCD atau DVD atau apalah namanya adalah program penanaman nilai-nilai suatu perusahaan ke dalam budaya kerja pegawai perusahaan tersebut. Lantas apa kaitannya dengan lomba tujuh belasan yang notabene adalah kegiatan rutin setiap tahun untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI tercinta ini? Bukankah itu suatu kegiatan yang berbeda jauh dan tidak ada korelasi yang jelas antar keduanya? Kok dihubung-hubungkan?

Jawabannya mudah. Kuncinya ada pada nilai-nilai perusahaan dan hadiah. Or we may say it punishment and reward.

VIP or VDP or VCD or apapun itu berusaha menanamkan nilai-nilai perusahaan ke dalam individu pegawai yang berada di dalamnya. Dengan asumsi awal bahwa para pegawai atau individu yang berada di dalamnya tidak memiliki nilai-nilai yang mereka pegang. Ataupun memiliki nilai-nilai yang mereka pegang tapi kurang sesuai dengan nilai-nilai dari perusahaan itu. Terlepas dari apakah nilai-nilai perusahaan tersebut benar atau tidak.

Kalau buat saya pribadi saya memiliki nilai-nilai sendiri yang saya pegang. Nilai-nilai yang prioritasnya saya dapat dari ajaran agama saya ditambah nilai dan norma budaya, hukum dan sosial saya. Jika ada nilai-nilai di perusahaan yang sesuai, sejalan dan mendukung dengan nilai-nilai yang telah saya pegang tentunya akan saya jalankan dengan sepenuh hati. Namun jika ada nilai-nilai perusahaan yang kurang sejalan atau bahkan bertentangan dengan nilai-nilai yang saya pegang maka lebih baik saya hengkang dari perusahaan tersebut. Toh meskipun telah ada nilai-nilai perusahaan dan nilai-nilai agama yang jelas, masih banyak individu yang menerapkan, menjalankan dan berkiblat pada nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai tersebut.

Sedangkan tujuan dari kegiatan tujuh belasan adalah untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dari (tentu saja) para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan bangsanya. Menanamkan kepada generasi muda yang tidak pernah merasakan beratnya memperjuangkan sebuah kemerdekaan. Generasi muda yang lahir dan langsung bisa menikmati udara kebebasan. Meskipun pada kenyataannya masih terjajah oleh kemalasan dan kebodohan bangsa sendiri.

Untuk point kedua. Which is present or a gift. OK keduanya sama memberikan hadiah atau bingkisan kepada para pemenang dari tiap kegiatan atau sesuatu yang bisa disebut sebagai perlombaan. Hadiah yang bisa dikatakan nilainya hampir samalah. Termasuk untuk juara umum yang mendapat nilai yang wah dan weleh-weleh.

Terus letak punishmentnya dimana? Sebenarnya yang bukan pemenang bukannya mendapatkan punishment dalam arti yang sesungguhnya (gramatikal) namun mereka mendapatkan punishment dalam bentuk rasa lelah dan jauh dari keluarga, untuk program penanaman nilai. Sedangkan untuk lomba-lomba tujuh belasan setingkat RT mereka yang gagal akan dengan sukses mendapatkan rasa malu yang berkepanjangan dikarenakan perlombaan tersebut disaksikan oleh segenap penghuni RT. Hehehe... Well, gak perlu malu kalo kalah setelah berjuang sepenuh hati. Lagian seperti pepatah bilang kegagalan adalah kehancuran yang tertunda. wakakaka... (Maksudnya kegagalan adalah kemenangan yang tertunda).

Letak perbedaan lain adalah letak diadakannya event atau lebih kerennya disebut sebagai Tempat Kejadian Perkara. Program penanaman nilai diadakan di hotel berbintang sekian dengan fasilitis mewah yang tetap dengan segala hormat tidak bisa dinikmati. Lha wong waktu istirahatnya terbatas. Gak bisa renang juga (nyesel hikss.. 3x). Sedangkan lomba tujuh belasan diadakan di sebuah lahan luas di RT atau RW tersebut yang pada hari biasa digunakan sebagai sport center (biasanya di lapangan bola atau lapangan voli). Atau bahkan pada beberapa RT tertentu malah mengadakan perlombaannya di jalanan umum atau bahkan di atas sungai (kreatif sekali). Suatu suasana yang berbeda jauh untuk satu tujuan yang sama yakni penanaman nilai-nilai.

Dan tentunya masih banyak perbedaan dan persamaan-persamaan yang lain. Tapi apa sich hikmah dari acara semacam ini buat kita? Kok yoa perlu diadakan?

Intinya adalah bahwa kita sebagai manusia, sebagai individu ciptaan Allah Swt, perlu menanamkan nilai-nilai yang harus senantiasa kita pegang. Senantiasa kita perjuangkan. Karena dengan adanya nilai-nilai tersebut kita menjadi berbeda dengan makhluk yang lain. Dan tentunya nilai-nilai terbaik yang pernah dan akan selalu ada adalah nilai-nilai yang ditetapkan oleh Sang Khalik. Allah Swt. Dan itulah nilai-nilai yang harus selalu kita cari dan terus perjuangkan sampai nafas tak berhembus.

No comments: