Monday, April 14, 2008

Percakapan Dengan Urutan yang Kalau Terbalik Artinya Kontras



Cowok: "Akhirnya aku sudah menunggu saat ini tiba sejak lama."
Cewek: "Apakah kau rela kalau aku pergi?"
Cowok: "Tentu Tidak! Jangan pernah kau berpikiran seperti itu."
Cewek: "Apakah Kau mencintaiku?"
Cowok: "Tentu! Selamanya akan tetap begitu."
Cewek: "Apakah kau pernah selingkuh?"
Cowok: "Tidak! Aku tak akan pernah melakukan hal buruk itu."
Cewek: "Maukah kau menciumku?"
Cowok: "Ya..."
Cewek: "Sayangku... Sesudah 5 tahun nikah..."

Tinggal dibaca terbalik dai bawah ke atas. Piss

Tuesday, April 08, 2008

Charlie's Angels tanpa Charlie

Apa jadinya charlie's angels tanpa kehadiran charlie?Bagaimana nasib tiga pembela kebenaran wanita tersebut ,yang konon dibentuk oleh mantan tentara di perang vietnam bernama charlie, tanpa komando dari charlie. Apakah mereka bakal bagai dangdut tanpa goyang atau bagai jakarta tanpa macet? Kita akan ketahui segera.

Tak lama lagi kita akan tahu bagaimana jadinya charlie's angels tanpa charlie. Apakah akan muncul film hollywood charlie's angels yang ketiga? Wah kalo yang itu saya juga kurang tahu kebanyakan tempe. Bukan itu maksud saya. Kita dapat mengetahui jawaban pertanyaan tersebut dengan melihat perkembangan dunia infotainment di Indonesia dewasa ini (Ketahuan nich masnya doyan juga nonton gossip :P ) Gosip mengenai perseteruan antara Tiga Diva dengan sang kreator Kang Erwin Gutawa.

Sedikit flashback ke belakang. Tiga Diva didirikan dengan konsep yang lahir dari Erwin Gutawa seorang arranger ulung dengan Dimas Jay Sutradara yang juga terkenal sebagai koreografer. Diawali saat Erwin Gutawa melihat prestasi dari tiga penyanyi papan atas yang mulai surut karena kelasnya ketinggian (konon tiga penyanyi tersebut memiliki honor tinggi dan ogah pentas di sembarang panggung misalnya panggung tujuh belasan or sunatan masal. Ya iyalah secara selebritis gitu loh.) Dan melihat pangsa yang lebih besar. Beliau berpikir kalau dikumpulkan tiga penyanyi wanita papan atas (atau lebih punya nilai jual jika disebut diva) dan dikemas dengan aksi panggung yang wah serta diiringi musisi pengiring sekelas arranger Erwin Gutawa pasti akan memberikan nilai jual yang sangat tinggi. Alhasil dari sebuah konser eksperimental maka meledaklah (lagi) ketiga nama para penyanyi wanita tersebut.

Seiring waktu berlalu (ciee gayanya udah kaya sastrawan bo) usaha dari kang erwin mulai membuahkan hasil. Nama tiga diva mulai dikenal luas. Job kelas atas mulai berdatangan. Sayang sebelum terlalu booming namanya, sebuah tragedi terjadi. Tiga wanita tersebut berinisiatif untuk mengadakan konser tanpa campur tangan sang kreator. Mereka menggandeng arranger dan koreografer lain dengan alasan penghematan (low profile high profit istilah anak sekarang). Hasilnya mungkin di sisi para penyanyi panggung tersebut adalah keuntungan yang berlebih karena mereka bisa mengatur langsung pendapatan yang masuk tanpa harus melalui sang arranger. Tapi di sisi sang arranger sekaligus kreator hal itu adalah duri dalam daging, musuh dalam selimut, udang dibalik bakwan (lho??? nek ini enak) dan istilah2 lain yang melambangkan sebuah pengkhianatan.

Sebuah pengkhianatan memang tidak seharusnya ditolerir. Merasa dikhianati Erwin Gutawa pun segera mengadakan konferensi pers. Meminta penjelasan dari para tiga diva dan meminta bayaran yang sepantasnya atas hak cipta atas brand dan aransemen musik tiga diva. Belum ada penjelasan yang berarti dari pihak tiga diva Erwin Gutawa langsung memutus kerja sama dan melarang penggunaan aransemennya di semua konser dan lagu tiga diva. Tiga diva mati kutu karena selama ini semua arransemen dibuat oleh Erwin Gutawa.

Kembali ke pokok permasalahan. Bisakah Charlie's Angels hidup tanpa kehadiran Charlie? Buat charlie jika diharuskan hidup tanpa his angels bukanlah hal yang susah. Dia dapat dengan mudah membentuk other groups of angels. Meskipun menemukan sosok angels dengan kapasitas yang sama bukanlah perkara mudah tapi bukankah sebuah pedang berasal dari besi yang sama dengan pisau dapur tergantung empu pembuatnya. Namun bagaimana dengan the angels theirself? Bisakah mereka survive? Sungguh menarik untuk menyimak kelanjutannya.

Berita terakhir dari angels adalah mereka men-down grade image mereka sendiri. Kini mereka sudah mau tampil di panggung yang lebih manusiawi. Bukan lagi tampil di panggung kahyangan tertutup untuk para dewata kini mereka dengan berbangga hati mau tampil di tengah mall yang mudah dijangkau siapa saja. Tanpa biaya bahkan. Sudah kehilangan jati dirikah mereka sampai-sampai mereka mau "merendahkan" diri layaknya bintang yang baru kenal panggung. Ataukah ini memang strategi mereka dalam mempertahankan dan memperluas market atau istilah kasarnya usaha mereka bisa tetap survive? Akankah strategi ini lebih baik bagi mereka daripada strategi yang diterapkan oleh Charlie?

Akankah strategi mereka sukses? Pertanyaan yang menarik. Menarik karena Ini bukan hanya menjadi pembelajaran buat mereka saja tapi pembelajaran bagi kita semua. Sebuah fenomena yang akan menjawab pertanyaan akhir : Bisakah skill bisa survive tanpa ada konsep? Mari kita lihat hasil akhirnya dan kita ambil kesimpulan masing-masing.

Monday, March 24, 2008

FMS dan Larangan di Perempatan.

Suatu Kamis siang di Perempatan Bunderan Indosat Jl Sudirman. Seorang pengendara kendaraan bermotor yang juga seorang petugas FMS di suatu perusahaan pengedar kabel bertaraf Jawa Bali dihentikan laju kendaraannya oleh seorang petugas berseragam.
Petugas Berseragam : Selamat Siang Pak? (Salam wajib dari Bapak Polisi dengan maksud dan tujuan tertentu? )Petugas FMS : "Siang Pak. Sudah sarapan pak?"Petugas Berseragam : "Belum nich karena itu saya menghentikan kendaraan Anda. Eh.. maksud saya saya belum sarapan karena sibuk menunaikan tugas. Boleh saya lihat SIM dan STNK Anda?"Petugas FMS : "Boleh Pak. Mengapa Tidak.." Sambil memberikan SIM dan STNKnya,Petugas FMS : "Ini SIM dan STNK saya Pak. Sekarang boleh saya lihat SIM dan STNK Bapak?"Petugas Berseragam : "Lho buat apa?"Petugas FMS : "Lho Bapak boleh liat punya saya kok saya gak boleh lihat punya Bapak? Biar akrab gitu Pak. Ntar abis ini kita bisa tuker2an nomer HP."Petugas Berseragam : "Huhh.. Buat apa coba? Tenang mas anak saya cowok semua. Kalau pun saya punya anak cewek saya gak akan cari mantu kayak mas." : "Dah to the point aja. Mas tau mengapa Saya hentikan?"Petugas FMS : "Lhah ya gak tau to pak. Emangnya saya dukun. Emang salah saya apa Pak?"Petugas Berseragam : "Mas tidak lihat rambu larangan di atas?"Petugas FMS : "Saya lihat pak. Tapi saya gak liat Bapak tadi"Petugas Berseragam : "Maksudnya?..."Petugas FMS : "Ya saking khusuknya liat rambu dan liat jalan saya jadi gak liat Bapak."Petugas Berseragam : "Mas tahu arti rambu di atas?"Petugas FMS : "Tau pak. Artinya Dilarang berbelok ke kanan antara pukul 07.00 pagi sampai pukul 19.00 malem kecuali hari libur."Petugas Berseragam : "Nah itu tahu artinya Kok masih dilanggar juga. Sekarang kan kamis masih jam satu siang lagi. Jadi Anda tidak boleh berbelok ke kanan."Petugas FMS : "Nah bapak yang salah. Bapak gak tau jadwal saya sich. Kemaren itu saya jaga malam. Tadi malem juga. Nah berarti kan hari ini saya libur pak. Nah kalo libur berarti saya boleh dong belok ke kanan... Hehehe."Petugas Berseragam :"???"

Sunday, March 16, 2008

CCNA the other story

Ini bukan cerita tentang kepahlawanan atau cerita mitos masyarakat
yang sedang booming dijadikan sinetron di tivi-tivi. Ini bercerita
tentang perjuangan. Tentang kerja keras.. lalu tewas. (Gak tau kenapa
setiap kali aku membuka laptop untuk belajar CCNA maka di otakku
langsung otomatis muncul dialog box dengan kalimat : "Hibernate mode
On. Are your sure?" Dan pilihan yang tercantum di bawahnya adalah
"Absuletly","Off Course", dan "Why Not". Bukan pilihan yang terlalu
susah buatku.)

Seminggu (lima hari kerja maksudnya) bersama mas dedy dan mas kus
membuatku teringat kembali dengan hal-hal berbau router dan rekan-
rekannya. Dahulu kala semua hal yang berhubungan dengan komunikasi
data seperti WAN, MAN, PAN, wi-fi, wi-max, wi-snhu (lho eh??? yang
terakhir adalah pengiriman data melalui jasa kurir wisnhu ekspress)
adalah santapan sehari-hari bagi anak-anak CNC. Seminggu tersebut
telah menyeretku kembali ke masa-masa indah itu. Saat bunga sakura
bersemi di semilir angin senja (gubrakk...). Kutemukan kembali jati
diriku. Hatiku gembira. Yang menjadi pertanyaan adalah kemanakah
pengetahuan itu pergi di saat-saat menjelang ujian CCNA berlangsung?
Demikian kisahnya bertutur... (lho dah selsai nich? Kok udah demikian?
Maksudnya ceritanya ada di paragraf berikutnya. Lanjut...)

Dari keseluruhan acara yang terjadi setelah training sampai hari ujian
menjelang bisa aku bagi menjadi tiga kategori peristiwa yang mendasari
munculnya Perjanjian Gianyar... eh maksudnya yang mendasari hilangnya
pengetahuan CCNA itu di saat menjelang ujian berlangsung.

Peristiwa pertama yakni perjalanan ke wahana ke dunia fantasi.
Tepatnya hari Minggu 11 November 2007, aku bersama kekasih terangku
(maksudnya kulitnya terang tidak seperti diriku yang lebih cenderung
gelap ke arah gosong.) melakukan ekspedisi ke dunia fantasi. Aku
membayangkan dunia yang penuh dengan permainan menarik seperti saat ku
kanak-kanak dulu. Ternyata semua berbeda. Permainan di sana cenderung
sadistik mengarah ke percobaan pembunuhan. Dan satu lagi berita
ternyata orang yang sedang sakit hati tidak boleh bermain di Dufan
karena di sana ada larangan : "Do not allowed to play if you have
heart disease." (heart = hati; disease = penyakit/sakit). Masak anak
orang di ontang - anting kayak cucian kotor aja. Benar-benar
membahayakan. Intinya ada beberapa permainan yg aku ikuti atas desakan
dari sang kekasih. (sambil bergumam ak berkata, "yang aku ki wis tuwo
rak koyok mbiyen meneh.") Salah satunya power sourge yang membuat
posisiku dijungkirbalikkan gak jelas mana kaki mana kepala. Feelingku
mengatakan bahwa ada sebagian ilmu CCNAku terlempar keluar dan
berceceran di daerah sekitar TKP. Mungkin jika kalian ke dufan
sekarang akan menemukan sebagian memory otakkku berisi konfigurasi
router lengkap dengan table routingnya di sekitar TKP.

Rentetan peristiwa kedua adalah piket marathon dari 12 - 18 November
tanpa henti. Bahkan sempat ada 24 jam nonstop piket SMP (Siang-Malam-
Pagi) setelah SMP lalu SMA (Siang-Malam-Acchhh..). Kondisi NMS yang
tidak memungkinkan dikarenakan satu personel ikut training dan satu
personel lain berhalangan karena sakit telah memaksaku dan asep untuk
bekerja piket dengan pola 2 - 1 (hari ini 2 shift besoknya satu shift
tanpa libur, tidaaa..kkk). Belum lagi gangguan dan hantaman backbone
yang tiada henti telah memaksa otakku untuk bekerja ekstra. Setelah
tragedi beruntun ini selama seminggu penuh ini ditemukanlah beberapa
batalion partikel otak yang tewas dalam menjalankan tugas sedang
sisanya memilih untuk dipulangkan saja ke rumah orang tuanya (Ost
lagunya Nia Daniati).

Peristiwa terakhir adalah training perangkat Huawei tanggal 19 - 21
November 2007. Dengan menampilkan bintang tamu Miss Ny from Thailand .
Sayang dia gak bawa Durian Monyong dari Bangkok. Dia datang dengan
misi untuk menginject kita dengan pengetahuan tentang SDH yang
notabene sudah berbeda layer dengan router dan sebangsanya. Awalnya
sich tidak ada masalah lalu kemudian muncullah dialog box lagi di
otakku : "Insufficient Disk Space. Do you want to erased all or buy a
new one?" Wah kayaknya aku lupa untuk mempartisi otakku dan memisahkan
pengetahuan layer dua dan layer tiga. Godaan dari Miss Ny dan
Concurrent Sendingnya makin membulatkan tekadku. Tampaknya aku harus
segala memformat ulang segalanya sehingga berakhirlah nasib sisa-sisa
rezim CCNA pada kerak-kerak otakku. Mereka musnah di tangan cewek
thailand tanpa ada perlawanan yang berarti.

Hari- H pun tiba mau gak mau, suka gak suka, terpaksa atau tidak saya
harus menghadapi ujian ini dengan modal doa dan restu orang tua.
Dengan kondisi seperti tersebut di atas saya tidak berharap banyak.
Bisa keluar ruang ujian dan bisa menemukan jalan pulang dengan selamat
sudah cukup bagiku. Alhamdulillah saya lulus. Masih teringat usaha
semalam setelah otakku di format kucoba menyogok beberapa partikel
otak yang berisi pengetahuan SDH untuk membelot ke kubu router. Cukup
membuahkan hasil walau sering muncul juga router-router dengan
konfigurasi jaringan MSP Ring dengan SNCP protection dan concurrent
sending ala Miss Ny.

Aku lulus dengan skor 907. Yahh dengan skor segitu aku tidak berharap
dapat imbalan hp. Paling pol cuma dapat voucher pulsa aja. Itupun yang
lima ribuan. Lumayanlah buat pacaran daripada Lu.. manyun. Sampai
detik ini tidak ada yang bisa menyamai rekorku huahahahaha (Maksudnya
yang skornya lebih besar banyak tapi yang sama gak ada.)

Yang laen sudah memberikan tips dan terbukti cukup manjur. Aku tidak
bisa berkata banyak mungkin tambahannya entah kenapa di ruang ujian
aku menghabiskan banyak waktu untuk membaca soal. Jika kalian membaca
soal yang mirip dan yakin jawabannya langsung tembak aja gak usah
dipikir besok mau makan apa yang penting lulus CCNA dulu. Waktu sisaku
hanya satu menit. Bayangkan saja jika pas ujian itu aku menyempatkan
diri untuk mengupil pasti tidak akan selesai dalam mengerjakan ujian
CCNA.

Kondisi ruang ujian dilengkapi dengan kamera CCTV yang siap sedia
mengawasi kalian. Jadi kalo kalian merasa mual dan tidak sanggup
melaksanakan ujian maka lambaikan tangan ke arah kamera dan kru kami
akan siap membantu anda. Bagi yang berminat untuk mengerjakan tugas
ini secara kelompok, diskusi bisa dilaksanakan dengan cara berbisik
seolah-olah sedang membaca soal. Alat corat-coret berupa spidol dan
papan. Ingat ya tidak boleh dibawa pulang. Aku sudah coba tapi
ketahuan. So coba cara laen. Mungkin mousenya boleh kali.

Demikian sekilas cerita tentang CCNA semoga bisa membantu. Tentu saja
membantu mengerjakan ujian CCNA lah bukan membantu membersihkan rumah.
Terima kasih kepada Kak Dedy dan Kak Kus (Maksudnya kakak Kusharyanto.
Jangan marah ya kak cuma becanda.). Terima kasih atas segala bantuan
dan ilmunya. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amien.

Tuesday, June 26, 2007

Best Competition

I am not compiting with others
I am only compiting with the best
I am compiting with myself