Tuesday, June 26, 2007

Best Competition

I am not compiting with others
I am only compiting with the best
I am compiting with myself

Monday, June 25, 2007

Cinta Mati

Tidak ada itu yang namanya cinta mati
Karena orang yang sudah mati
Tidak lagi bisa
bercinta

Tuesday, June 19, 2007

Al Quran adalah Puzzles Kunci Kehidupan.

Sejenak terbersit, saat aku berpikir. Mengapa saat aku menulis atau bercerita, aku tidak bisa menuliskan suatu solusi yang paten dan menyeluruh untuk suatu jenis kasus atau masalah. Mengapa aku cenderung menulis sebagian-bagian kecil petunjuk dan pemecahan untuk kasus tersebut. Mengurainya menjadi bagian-bagian kecil dan mengambil intisarinya. Mengapa tidak bisa langsung satu pernyataan yang menyelesaikan segalanya? Mengapa???

Sepertinya aku pernah melihat hal semacam ini. Seperti de javu. Aku merenung sejenak. Ternyata aku baru sadar kalo hal semacam ini pernah aku baca dalam Al-Quran Al-Karim.

Aku baru sadar kalo Al-Quran berisi sepotong demi sepotong puzzle (intisari)kehidupan. Intisari petunjuk kehidupan. Dimana saat kita akan mengamalkannya, mengimplementasikan dalam kehidupan kita tidak bisa mengambil satu macam puzzle untuk menyelesaikannya. Kita tidak bisa mengambil sepotong puzzle dan membangun rumah daripadanya. Untuk membangun sebuah rumah kita perlu mengambil potongan-potongan puzzle yang bersesuaian dengan bentuk rumah yang akan kita bangun. Jika kita mengambil potongan yang salah atau kurang bersesuaian maka bisa jadi bentuk rumah yang akan kita bikin tidak berbentuk atau tidak akan mencapai tujuan yang kita inginkan. Dan ingat dengan satu buah puzzle tidak akan membentuk sebuah rumah. Semuanya saling dukung, saling serasi dan saling bersesuaian satu sama lain. Untuk membuat bangunan yang indah kita perlu mencari dan menyusun puzzle-puzzle yang sejenis dan bersesuaian. Tapi sebelumnya kita perlu melihat dan mencermati semua bentuk puzzle terlebih dahulu.

Al-Quran, baca dan cermati. Baca dan renungkan.

Sunday, June 17, 2007

Gaji yang enak adalah gaji yang pas-pasan.

Gaji yang enak dan nyaman adalah gaji yang pas-pasan...

Gaji yang berlebihan akan memberatkan kita di kemudian hari. Karena dengan gaji yang lebih banyak maka kita akan dituntut pertanggungan jawab yang lebih besar pula. Khususnya untuk kelebihan pendapatan yang kita miliki. Karena orang dengan pendapatan banyak biasanya kebutuhan primer dan sekundernya terpenuhi. Dan jika kedua kebutuhan tersebut telah terpenuhi maka dia akan mencari-cari cara untuk menghabiskan uang lebihnya. Dengan cara pemenuhan kebutuhan tersier. Sesuatu yang sebelumnya tidak diperlukan menjadi di"ada-ada"kan. Dan hal-hal seperti ini yang biasanya mendatangkan kemudharatan.

Gaji yang berkekurangan akan menjauhkan kita dalam mendekatkan diri dan beribadat padaNya. Atau minimal memberatkan kita dalam beribadat. Bagaimana bisa khusuk dalam beribadat jika kebutuhan-kebutuhan yang mendasar saja tidak terpenuhi. Makanya Nabi dan Allah selalu menekankan penjauhan diri dari kefakiran karena kefakiran dekat dengan kekufuran. Kufur berarti tertutup. Bisa tertutup dari rasa syukur atas segala nikmat Allah seperti nikmat hidup, nikmat Islam dan nikmat-nikmat non materi lainnya. Juga bisa berarti tertutup mata hatinya karena masalah materi dunia sudah memberatkan matanya.

Gaji yang pas-pasan mencukupkan kebutuhan kita. Menjauhkan diri dari mencari pemenuhan kebutuhan dunia dan jika ada kelebihan rezeki maka cukup untuk disumbangkan atau untuk ditabung untuk kebutuhan lain di masa yang akan datang.

Gaji yang pas-pasan juga berarti :
Pas mau beli mobil canggih keluaran terbaru... ada,
Pas mau beli rumah mewah di kawasan elite... ada,
Pas mau nikah dengan pesta besar-besaran... ada,
Pas anak mau sekolah ke luar negeri... ada
dan laen sebagainya... :)

Saturday, June 09, 2007

Apa bedanya VIP dengan Lomba Tujuh Belasan?

VIP atau VDP atau VCD atau DVD atau apalah namanya adalah program penanaman nilai-nilai suatu perusahaan ke dalam budaya kerja pegawai perusahaan tersebut. Lantas apa kaitannya dengan lomba tujuh belasan yang notabene adalah kegiatan rutin setiap tahun untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI tercinta ini? Bukankah itu suatu kegiatan yang berbeda jauh dan tidak ada korelasi yang jelas antar keduanya? Kok dihubung-hubungkan?

Jawabannya mudah. Kuncinya ada pada nilai-nilai perusahaan dan hadiah. Or we may say it punishment and reward.

VIP or VDP or VCD or apapun itu berusaha menanamkan nilai-nilai perusahaan ke dalam individu pegawai yang berada di dalamnya. Dengan asumsi awal bahwa para pegawai atau individu yang berada di dalamnya tidak memiliki nilai-nilai yang mereka pegang. Ataupun memiliki nilai-nilai yang mereka pegang tapi kurang sesuai dengan nilai-nilai dari perusahaan itu. Terlepas dari apakah nilai-nilai perusahaan tersebut benar atau tidak.

Kalau buat saya pribadi saya memiliki nilai-nilai sendiri yang saya pegang. Nilai-nilai yang prioritasnya saya dapat dari ajaran agama saya ditambah nilai dan norma budaya, hukum dan sosial saya. Jika ada nilai-nilai di perusahaan yang sesuai, sejalan dan mendukung dengan nilai-nilai yang telah saya pegang tentunya akan saya jalankan dengan sepenuh hati. Namun jika ada nilai-nilai perusahaan yang kurang sejalan atau bahkan bertentangan dengan nilai-nilai yang saya pegang maka lebih baik saya hengkang dari perusahaan tersebut. Toh meskipun telah ada nilai-nilai perusahaan dan nilai-nilai agama yang jelas, masih banyak individu yang menerapkan, menjalankan dan berkiblat pada nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai tersebut.

Sedangkan tujuan dari kegiatan tujuh belasan adalah untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dari (tentu saja) para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan bangsanya. Menanamkan kepada generasi muda yang tidak pernah merasakan beratnya memperjuangkan sebuah kemerdekaan. Generasi muda yang lahir dan langsung bisa menikmati udara kebebasan. Meskipun pada kenyataannya masih terjajah oleh kemalasan dan kebodohan bangsa sendiri.

Untuk point kedua. Which is present or a gift. OK keduanya sama memberikan hadiah atau bingkisan kepada para pemenang dari tiap kegiatan atau sesuatu yang bisa disebut sebagai perlombaan. Hadiah yang bisa dikatakan nilainya hampir samalah. Termasuk untuk juara umum yang mendapat nilai yang wah dan weleh-weleh.

Terus letak punishmentnya dimana? Sebenarnya yang bukan pemenang bukannya mendapatkan punishment dalam arti yang sesungguhnya (gramatikal) namun mereka mendapatkan punishment dalam bentuk rasa lelah dan jauh dari keluarga, untuk program penanaman nilai. Sedangkan untuk lomba-lomba tujuh belasan setingkat RT mereka yang gagal akan dengan sukses mendapatkan rasa malu yang berkepanjangan dikarenakan perlombaan tersebut disaksikan oleh segenap penghuni RT. Hehehe... Well, gak perlu malu kalo kalah setelah berjuang sepenuh hati. Lagian seperti pepatah bilang kegagalan adalah kehancuran yang tertunda. wakakaka... (Maksudnya kegagalan adalah kemenangan yang tertunda).

Letak perbedaan lain adalah letak diadakannya event atau lebih kerennya disebut sebagai Tempat Kejadian Perkara. Program penanaman nilai diadakan di hotel berbintang sekian dengan fasilitis mewah yang tetap dengan segala hormat tidak bisa dinikmati. Lha wong waktu istirahatnya terbatas. Gak bisa renang juga (nyesel hikss.. 3x). Sedangkan lomba tujuh belasan diadakan di sebuah lahan luas di RT atau RW tersebut yang pada hari biasa digunakan sebagai sport center (biasanya di lapangan bola atau lapangan voli). Atau bahkan pada beberapa RT tertentu malah mengadakan perlombaannya di jalanan umum atau bahkan di atas sungai (kreatif sekali). Suatu suasana yang berbeda jauh untuk satu tujuan yang sama yakni penanaman nilai-nilai.

Dan tentunya masih banyak perbedaan dan persamaan-persamaan yang lain. Tapi apa sich hikmah dari acara semacam ini buat kita? Kok yoa perlu diadakan?

Intinya adalah bahwa kita sebagai manusia, sebagai individu ciptaan Allah Swt, perlu menanamkan nilai-nilai yang harus senantiasa kita pegang. Senantiasa kita perjuangkan. Karena dengan adanya nilai-nilai tersebut kita menjadi berbeda dengan makhluk yang lain. Dan tentunya nilai-nilai terbaik yang pernah dan akan selalu ada adalah nilai-nilai yang ditetapkan oleh Sang Khalik. Allah Swt. Dan itulah nilai-nilai yang harus selalu kita cari dan terus perjuangkan sampai nafas tak berhembus.

Sunday, June 03, 2007

Pernahkah kita benar-benar kosong?

Aduh udah lama gak ngisi blog jadi gimana gitu. Ini aja aku isi bukan tulisan sendiri tapi kutipan karya dari Mas Gunawan Maryanto (semoga beliau mengizinkan.) terkutip dari kompas hari Minggu, 3 Juni 2007. Aku sangat tertarik dengan karyanya. Kata-kata sederhana dan langsung mengena benar-benar ciri yang aku banget. Semoga Anda terhibur.

Gunawan Maryanto
perasaan-perasaan yang menyusun sendiri petualangannya

1
baiklah. kujalani saja kutukan ini
akan kutulis seribu perasaan tentangmu
mulai pagi ini hingga kelak
ketika burung-burung itu tak lagi bersarang di rambutmu
saat itulah semua berakhir

1.1
juga diriku: mencair,
menjelma sungai, tak sanggup kuseberangi
menjadi kesedihan, kau kenang sepanjang jalan

1.2
juga dirimu: mencair,
datang tiap musim penghujan
dengan curah yang tetap, tak berubah

1.1.1
perasaan, aku tak ingin berlebihan
tapi pernahkah kita kosong. benar-benar kosong
datar tanpa tekanan. tetap. tak berlebihan. tanpa emosi
tak ada sama sekali, bahkan untuk sebaris puisi

1.1.2
apa yang layak kaukenang dariku
selain kesedihan yang sudah tentu
secangkir teh dingin dan gula batu
dan beberapa lagu di saku baju

1.2.1
sebagaimana diriku yang tetap
gampang jatuh gampang tersentuh
cuma tegar dari luar-dari kejauhan
dalam kamar; kau simpan rawa-rawa

1.2.2
gampang menggenang gampang hilang
meluap-luap dalam sekejap
dalam repertoar hujan yang singkat
tapi tak kunjung tamat

1.1.1.1
puisi sesekali mati, kau tahu
berhenti berdetak dalam tubuhku
dan kadang kita harus berkabung
sementara peristiwa terus berlangsung

puisi, apalagi puisiku tak pernah berhasil
membuatmu berhenti
dan sedikit abadi

1.1.1.2

sekali lagi pernahkah kita sepi
seperti tong yang tak berisi
cuma gaung, sisa keramaian tahun lalu
saat ada seseorang yang bangun di sisiku

bangun dan membangunkanku
dengan kecupan kecil
dan nama kecil

1.1.2.1
bagaimana kau harus memanggilku
lelaki yang selalu nampak hendak pergi
dengan tas kecil
yang tak pernah benar-benar terisi

aku tak lagi bisa mendengar apa-apa
ledakan keras sekalipun

1.1.2.2
bagaimana kau mesti mengingatku
mengekalkannya di sesela rambutmu
yang ikal
yang tak pernah benar-benar kering

kepalamu sudah penuh
terlalu penuh dengan dirimu

1.2.1.1
sebagaimana rawa, katamukau tak mau diselami
tak kunjung mau dipahami
ada yang takut menjadi batu

kau, katamu adalah kekeliruan
dan kebijakan selalu datang dari kejauhan

1.2.1.2
kau juga menyimpan jembatan
dari kayu sumatera
yang selalu berderak
jika seseorang memaksa melintas

yang kerap membuatmu terbangun
dan kurang tidur

1.2.2.1
ada yang ingin terus berlanjut
seperti luka di kepalamu
yang selalu hadir dengan garukan tanganmu

seperti jalan setapak
yang membelah kepalamu
dengan putus asa

1.2.2.2
seperti airmata yang kau tampung
dalam tempurung
milik anak bajang
yang batal menguras lautan

sementara anak bajang lain
dengan cemeti kalanjana
berkeras menggiring angin
berkeras menjadi sia-sia

Yogyakarta,2007
---

Pulang Kampung
apa yang mereka lakukan di ruang ini
benda-benda tak bergerak dari tempatnya
kata-kata berhenti di satu masa

sudahlah, kita bangsat, sama-sama tak selamat
terimalah kedatanganku
sebagaimana menerima kepergianku

cinta ini bikin kita tua dan lekas lupa
hanya berdebar sebentar di lebaran
dan mengulangnya lagi tahun depan

Wednesday, April 11, 2007

The Second Coming

Seluruh umat Kristiani percaya bahwa Yesus akan datang untuk kedua kalinya. Inilah motivasi paling mendasar bagi seluruh umat Kristiani dunia untuk menyebarkan Injil ke seluruh negeri. John Wesley, pendiri Kebangkitan Para Santo, menyebut, “Harapan ini merupakan kekuatan pendorong untuk menyerukan Injil.”

Terdapat perbedaan penafsiran dari syarat-syarat hadirnya peristiwa ini di antara gereja yang ada, tetapi secara garis besar, syarat-syaratnya adalah: Tuhan Allah akan datang dalam rupa Yesus diiringi suara lengkingan yang keras, akan muncul suara sangat keras dari malaikat yang bisa dimengerti oleh semua manusia, akan terdengar kembali suara lengkingan yang sangat tinggi yang belum pernah ada sebelumnya, orang-orang yang mati di jalan Yesus akan dibangkitkan kembali, dan orang-orang beriman yang masih hidup akan di bawa ke awan untuk bertemu Tuhan Yesus.

Menurut DR. M. Al-Husaini Ismail dalam Al-Mu’amarah: Ma’rakah al-armajiddun wa Shira’ al-Hadharat (Kairo, 1424H/2004M), syarat-syarat ini sengaja dibuat samar karena sesungguhnya yang mereka yakini adalah:

Pertama, pembersihan massal bangsa Muslim dengan mengobarkan peperangan besar yang dikenal sebagai Perang Armagedon.

Kedua, pendirian Negara Israel Raya dengan ibukota abadinya di Yerusalem sebagai kota pusat dunia dan pusat agama dalam mengendalikan satu pemerintahan dunia (The New World Order).

Ketiga, penghancuran Masjid Al-Aqsha dan pembangunan kembali Haikal Solomon di atas puing-puing reruntuhannya. Haikal Solomon inilah yang akan dijadikan istana pemerintahan satu dunia di mana Yesus dipercaya akan memerintah bumi selama masa tinggalnya, 1.000 tahun.

Syarat-syarat bernuansa religius inilah yang kemudian menjadikan umat Kristiani, terutama yang ada di Amerika, menganggap bahwa membantu bangsa Yahudi merupakan kewajiban agama. Mereka beranggapan bahwa berkat Tuhan hanya akan datang jika mereka tulus membantu dan melindungi Israel.

Sedangkan umat Muslim percaya bahwa Sebelum hari kiamat besar datang hadits Rasulullah SAW yang menceritakan kedatangan kedua ‘Isa AS

Ada beberapa hadits dari Rasulullah SAW yang menyebut kedatangan kedua ‘Isa AS. Ilmuwan Islam Shawkani menyatakan ada 29 hadits mengenai kembalinya ‘Isa AS dan bahwa informasi yang terkandung di dalam hadits-hadits ini tidak dapat dipalsukan. (Ibnu Majah)

Demi Allah Yang jiwaku ada di tangan-Nya, putra Maryam, ‘Isa, akan turun dalam waktu singkat di antara kamu orang-orang beriman (Muslimin) sebagai seorang penguasa yang adil (HR Bukhari)

Hari Akhir tidak akan datang hingga putra Maryam (yaitu ‘Isa AS) turun di antara kamu sebagai seorang penguasa yang adil. (HR Bukhari)
Rasulullah SAW menjelaskan apa yang dilakukan oleh ‘Isa AS ketika dia turun kembali:
’Isa as, putra Maryam as, akan turun, berkuasa selama 40 tahun dengan Kitabullah dan sunnahku, lalu meninggal. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)

Isa AS, putra Maryam AS, akan menjadi seorang hakim yang adil dan penguasa yang adil (dalam umatku), mematahkan dan meremukkan kayu salib dan membunuh babi... Bumi ini akan dipenuhi dengan kedamaian seperti sebuah bejana diisi dengan air. Seluruh dunia akan mengumandangkan dan mengikuti satu kata yang sama dan tidak satu pun akan disembah selain Allah. (Ibnu Majah)

Sepertinya di antara dua cerita itu bisa dipastikan tidak akan ada keduanya yang berakhir menang.

Dari dua cerita ini bisa dipastikan bahwa akan adanya Perang Armageddon (Perang besar antara Kaum Muslim dan Kaum Non Muslim (Zionis+Nasrani)). Dimana para Zionis-Nasrani percaya bahwa mereka akan dipimpin oleh Isa AlMasih yang bertujuan untuk menghabisi seluruh umat Muslim di seluruh dunia dan menjadikan The New World Order sedangkan para Muslim percaya bahwa Muslim akan berperang melawan kejahatan di bawah pimpinan Isa AlMasih dan Membunuh semua para pendusta, mematahkan salib dan membunuh babi.

Sepertinya para Zionis-Nasrani itu belum sadar bahwa satu-satunya pemimpin yang akan memimpin mereka dalam perang Armageddon adalah Dajjal AlMasih yang membawa mereka ke dalam kehancuran. Sedangkan para Muslim akan dipimpin oleh Isa AlMasih. Seperti diketahui para muslim dalam Armageddon bahwa Isa AlMasih akan membunuh Dajjal dengan tombak dan akan berkuasa di atas bumi selama 40 tahun. Sedangkan para kaum Nasrani yang baek akan diingatkan dan akan kembali ke jalan yang benar. Jalan Isa Al Masih.

Wednesday, March 07, 2007

Happyness

Kebahagiaan juga datang dan pergi
Kadang datang
Kadang pergi dan tak akan kembali lagi.

Bedanya,
kamu selalu bisa mengharap kapan dia datang
dan kau bisa meminta kapan pun
dia akan pergi

Kapanpun, dimanapun, saat apapun.
Kamu bisa memintanya datang
Dan kapanpun pula kamu bisa mengusirnya pergi.

Kebahagiaan bukan karena keterpaksaan
Tapi karena keinginan
Mereka bisa mengambil kepunyaanmu
Mereka bisa mengambil semuanya
Tapi tak pernah bisa mengambil kebahagiaanmu.

Berbahagialah karena kamu selalu memilikiNya
atau jika kamu tidak merasa memilikiNya
percayalah
bahwa Dia selalu memilikimu.

Dan Masalah pun Datang...

Masalah datang dan pergi.
Tanpa diharap, kapan dia datang,
Tanpa diminta, kapan dia berlalu.
Kau tak bisa memintanya datang
apalagi mengusirnya

Entah kapanpun dan dimanapun
Saat masalah datang
kau tak bisa menolaknya.
Kau bisa menghindarinya,
Kau bisa menutupinya,
bahkan kau bisa berpura-pura tuli terhadapnya,
tapi tak pernah bisa menolaknya.

Saat dia datang hadapilah
Hadapilah dengan bantuanNya
jika kau menghindarinya
dia takkan enyah
jika kau menutupinya
dia takkan hilang
dia tidak lenyap
hanya saja kau memaksa dirimu untuk berpikir
bahwa dia telah tiada
sebenarnya dia hanya bersembunyi
menanti untuk muncul suatu saat lagi

Jadi saat dia datang hadapilah
Hadapi dengan bantuanNya
Tuhanmu Yang Maha Kuasa
Maha Kuasa atas segalanya.
perangilah karena Dia selalu ada bersamamu
Dia yang tak pernah meninggalkanmu

Percayalah pada dirimu
Kau bisa mengatasinya
Percayalah pada Tuhanmu
Dia akan membantumu
Jika kau tak percaya pada dirimu
Jika kau tak percaya pada Tuhanmu
pada siapa kau akan berpaling?

Friday, February 09, 2007

Kegemukan tidak sama dengan obesitas.

Saya ingin mengklarifikasi suatu hal yang umum beredar di kalangan masyarakat. Selama ini masyarakat mengenal dan memahami bahwa kegemukan itu sama dengan obesitas. Padahal sebenarnya kegemukan bukanlah obesitas.

Obesitas terjadi saat seseorang memiliki kelebihan lemak di badan. Obesitas tidak sama dengan kelebihan berat badan. Seseorang dikatakan obese saat berat badan mereka melebihi 20 % dari berat maksimal yang diinginkan untuk tinggi badan mereka (definisi dari sportsmedicine.about.com/library/glossary/blglossaryO.htm).

Sedangkan kegemukan adalah situasi dimana mobil atau motor Anda rusak. Anda berusaha dengan keras menemukan penyebab dari kerusakan motor Anda dengan cara membongkar motor Anda. Kalo Anda cukup beruntung Anda akan menemukan root cause dari penyebab rusaknya motor Anda. Anda akan merasa lebih beruntung lagi jika Anda bisa memperbaiki kerusakan pada root cause tersebut. Tetapi nasib baik bisa dikatakan berpihak pada Anda jika Anda mampu memperbaiki dan mengembalikan motor sesuai kondisi semula. Nah ditengah peliknya kondisi tersebut Anda tidak menyadari adanya noda-noda warna hitam di sekujur tangan dan badan Anda. Noda itu disebabkan oleh oli atau yang biasa disebut "gemuk". Nah kondisi Anda yang sedang belepotan dengan oli atau "gemuk" ini adalah yang bisa disebut sebagai "kegemukan". Kan aneh kalo mau disebut ke-oli-an.

Tuesday, February 06, 2007

Istana dan Banjir.


Fakta aneh terungkap saat aku membaca sebuah artikel dari kompas cetak hari ini. Hari ini tanggal 6 Januari 2007 dengan "Istana Presiden tak banjir..." Demikian judul artikel tersebut. Sebuah konklusi dari acara ribut-ribut akhir ini. Ribut-ribut antara pihak kepresidenan dengan pihak pemprov DKI Jakarta mengenai Pintu Air Manggarai.

Memang sebelumnya santer gosip pada jaman dulu ada larangan mati membuka Pintu Air Manggarai apalagi saat kondisi banjir mendera Jakarta. Karena jika pintu Air Manggarai dibuka maka konsekuensi logis yang akan terjadi adalah akan terjadi genangan air di lingkungan istana presiden, monas dan daerah sekretaris negara atau lebih dramatis lagi kalo disebut Banjir di Istana Presiden. Bahkan gosip yang paling santer yang pernah terdengar adalah adanya hukuman tembak di tempat bagi orang yang berani membuka Pintu Air Manggarai. (Kasian banget tu orang meskipun tembak di tempat saat membuka pintu air belum tentu tembak mati, tapi kalo ketembak dan nyemplung ke lokasi banjir terus keseret arus ya... bisa dikatakan rasanya seperti mati).

Dua hari yang lalu di sebuah acara kepresidenan, Bapak Presiden dengan keras menampik tuduhan bahwa selama ini beliau melarang membuka Pintu Air Manggarai. Beliau berkata dan memberi perintah untuk membuka saja pintu air itu jika itu bisa meringankan beban rakyat, biarkan saja istana banjir asal itu bisa meringankan penderitaan rakyat. Saya tidak pernah melarang untuk tidak membuka pintu air. Saya juga ingin merasakan penderitaan rakyat.

Akhirnya dibukalah Pintu Air tersebut dan anehnya memang awalnya sedikit banjir di lingkungan monas tapi itu hanya dikarenakan adanya sampah yang menumpuk di dekat selokan monas. Setelah sampah itu dihilangkan maka hilanglah banjirnya juga. Semudah itu. Apakah hanya semudah itu?

Ternyata tidak pihak kepresidenan sudah siap dengan sistem drainase dan pompa genangan air sedemikian rupa yang siap memompa 250 liter air per detik. Sudah siap dengan empat titik saluran air yang akan membuang air tersebut ke tempat penampungan. Dan sudah siap dengan petugas dengan penjaga yang siap mempertaruhkan nyawa 24 jam sehari menjaga agar istana tidak banjir. Mungkin termasuk didalamnya tugas untuk "menciduki" air banjir dengan ember yang masuk ke istana.

Wah kalo begitu seharusnya statement dari Bapak Presiden adalah "Buka saja Pintu Air Manggarai toh saya sudah siap dengan pasukan dan peralatan canggih saya yang akan mencegah banjir masuk istana saya. Kalo akhirnya banjir sampai masuk juga tentu saja akan saya pecat penjaga dan insiyur yang merancang sistem penanggulangan banjir ini."

Tuesday, January 16, 2007

Aku dan Selatan

Ada yang aneh antara aku dan selatan. Awalnya aku lahir di daerah Badak dan kemudian aku besar di daerah Ngesrep deket Banyumanik yang termasuk daerah Semarang Selatan.
Setelah menginjak dewasa aku hijrah ke Bandung dan kuliah di STT Telkom daerahnya bernama Dayeuh Kolot. Dayeuh Kolot terletak di Kabupaten Bandung tepatnya di sebelah selatan dari Bandung Selatan.
Sekarang aku terdampar di Jakarta. Bukan Jakarta ding tapi di Gandul. Untuk kosannya ak kos di daerah Cinere. Daerah Cinere terletak di Kotip (Kota Administratip .red) Depok. Kotip Depok terletak di sebelah selatan Jakarta Selatan.
Baru-baru ini aku dikabari kalo daerah rumahku sudah tidak masuk di Kecamatan Semarang Selatan lagi, tapi masuk Kecamatan Banyumanik yang notabene adalah sebelah selatan dari Semarang Selatan.
Woww.
Ibuku besar di daerah Danukusuman Kota Solo daerah itu terletak di sebelah selatan dari Alkid (Alun-alun kidul .red) ke arah Wonogiri. Dan jika diterjemahkan berarti adalah alun-alun selatan.
What a weird connection between me and South.

Big Smile,


Wisnhu Ajie

Wednesday, January 10, 2007

Surat Pembaca mirip dengan Cerpenku

Suami Jalan Dengan Mantan

YANG terhormat Bapak Darmanto dan Ibu Nalini, saya istri berusia 38 tahun dan menikah selama 12 tahun. Dari pernikahan itu, kami mempunyai seorang anak perempuan berusia 10 tahun. Yang menjadi masalah, sudah beberapa kali saya memergoki suami berselingkuh. Pertamanya, saya pernah melihat dia bersama mantan pacarnya. Kebetulan kami dulu satu sekolah ketika SMA.

Padahal, ketika sekolah dulu dia bukan tipe cowok yang suka macam-macam. Pacarnya pun hanya satu. Memang waktu itu, mereka pernah mendapat julukan "pasangan paling cocok". Sebab, mereka berdua adalah pasangan dengan usia pacaran paling lama, yaitu dua tahun lebih delapan bulan. Mereka berpisah ketika si cewek harus pindah ke luar kota. Saat itu, suami terlihat kehilangan semangat. Saya cukup memperhatikan dia, sebab saya memang sudah menjadi secret admirer-nya. Sejak itu, suami tidak pernah lagi berhubungan dengan cewek. Sedangkan pertemuan kami terjadi karena kami bekerja di tempat yang sama. Kami berpacaran delapan bulan, hingga akhirnya dia melamar saya.

Beberapa bulan ini saya melihat perubahan dalam diri suami yang cukup berbeda. Dia terlihat menjadi lebih ceria dan bahagia. Hingga suatu hari, ada teman yang menunjukkan foto suami bersama seorang wanita sedang makan di sebuah restoran. Setelah saya perhatikan, ternyata wanita itu adalah mantan pacarnya dulu. Lalu, saya pun pernah memergoki mereka tanpa sengaja ketika saya sedang mampir membeli beberapa keperluan. Saya segera bersembunyi ketika mereka berdua melintas.

Saya jadi bimbang dengan pernikahan ini. Sikap suami di rumah tidak ada perubahan. Begitupun dengan sikapnya kepada saya. Tapi saya berpikir apa suami menyesal telah menikahi saya. Saya tidak ingin bercerai darinya Pak/Bu. Tapi apa menurut Bapak dan Ibu, cerai adalah jalan keluar terbaik bagi kami. Tolong saya, Bu Nalini dan Pak Darmanto. Terima kasih.
Myra, Lawang


Psikologi Selingkuh
Bilung bilang: "Selingkuh itu pertanda pengin tapi tak mampu tanggung jawab!" Dengan berkembangnya isu poligami seperti sekarang ini, maka selingkuh sebagai tren - mode kehidupan urban - langsung anjlok, wong orang itu kalau memang pengin mendua bisa kok. Cuma, ya itu, mesti memenuhi syarat-syaratnya. Di antaranya pasti memperoleh persetujuan dari istri pertama dengan ikhlas, berikutnya tentu bisa bersikap adil. Ini yang merepotkan, apalagi ini kan zaman kesetaraan gender, demokrasi suami-istri. Nah, daripada poligami, artinya menciptakan komitmen baru yang mesti diikuti tanggung jawab sosial-material, banyak pria yang memilih selingkuh saja.

Memang sih, seperti ujar Arswendo Atmowiloto, ada seni selingkuh dengan patokan-patokan yang cukup rumit; di antaranya: "Kalau daya ingat rendah, jangan slingkuh"; maksudnya pasti, supaya kalau ngobrol sama istri jangan sampai nyusup apa yang barusan dilakukan untuk dhemenannya. Namun, di atas segala itu, jangan pernah mengubah kebiasaan. Kalau dulu nggak biasa pergi membawa oleh-oleh untuk istri, sekarang, sesudah punya pacar (gelap) jangan berubah jadi lebih sayang sama istri dengan membawa oleh-oleh yang berharga. Ini semua bisa dilakukan oleh suami dengan jitu karena dia pacaran dengan mantan pacarnya dan si pacar juga sudah kenal sampeyan. So…

Di sini lah sampeyan diuji, kok tidak rela itu kenapa? Apakah hanya karena ideologi monogami atau karena egoisme tersamar dengan nafsu memiliki yang kuat. Atau karena khawatir suami direbut orang lain ? Wong suami baik begitu lho, jadi wajar kan kalau masih dicintai mantan pacar?! Ini perlu sampeyan renungkan kembali. Ibu Sri Mulyani bilang, jodoh cuma satu tapi bojo bisa banyak. Sampeyan tidak perlu setuju dengan pendapat Bu Sri itu, tapi ujilah, benarkah suami sampeyan itu jodoh sampeyan? Bukankah mantan pacar itu sudah merelakan diri sekadar jadi "ganjel rel", "serep"?!

Karena itu, perbaiki janjian perkawinan sampeyan. Bila janjian baru itu masih juga menjawab komitmen akan menjadi suami yang setia dalam suka dan duka, maka dia mempunyai tanggung jawab moral untuk setia "till death do us a part". Mungkinkah sampeyan menuntut tanggung jawab suami sampai ke situ?!

Seperti tutur sampeyan sendiri, sampeyan cinta suami dan tidak ingin bercerai. Karena itu, ajukan janjian nikah (sesudah diamandemen). Bagaimana bunyi rinciannya untuk menjaga agar perkawinan sampeyan tetap "sakinah, mawadah, warohmah". Yakinlah. Kesetiaan tetap merupakan nilai utama, bahkan sakral dalam setiap perkawinan.(*)

Lapindo Akan Bebankan Biaya ke Pemerintah.

Tanggapan pertamaku mengenai judul berita hari ini, seperti termuat di www.kompascetak.com tanggal 4 Desember 2007, adalah,"Lha kok nyimut!!!" Siapa? Yang menyebabkan apa? Kok sekarang biayanya harus ditanggung oleh pemerintah. Enak-enakan aja. Emangnya tak cukupkah pemerintah dengan uang kerukan dari kita (dibaca : pajak) dan sumber daya kita menanggung biaya dari semua bencana yang murni disebabkan oleh alam seperti tsunami aceh, gempa bumi yogya dan bencana alam laen. Mengapa bencana ini yang notabene disebabkan oleh perusahaan juga harus ditanggung jawabkan kepada pemerintah? Emangnya duit pemerintah itu duit mudah?

Kalo mau ditilik lebih lanjut adakah kaitan antara kebijakan ini dengan berita yang saya cuplik dari www.majalahtrust.com berikut :
" ABURIZAL Bakrie gundah. Ia berniat mundur dari jabatannya di kabinet—dan berkonsentrasi mengurusi masalah semburan lumpur panas yang terjadi di Porong, Sidoarjo. Namun, kolega Aburizal di Partai Golkar, Jusuf Kalla, menahan niat tersebut. Wakil Presiden RI itu meminta Aburizal bertahan. Sebab, jika tidak, Aburizal bisa lebih repot menghadapi sergapan hukum atas masalah yang muncul di Porong." Benar. Yang satu adalah Menko Kesra dan yang satu adalah Wakil Presiden. Yang satu adalah mantan calon presiden golkar sebelum dihempas oleh wiranto dan yang satunya adalah ketua umum partai golkar. Dua jabatan penting di pemerintah saat ini dan jabatan penting di partai besar saat ini. Apakah hal ini juga mempengaruhi keputusan pengalihan tanggung jawab pembebanan biaya bencana dari perusahaan ke pemerintah. Apakah semudah itu biaya bisa dibebankan ke pemerintah tanpa prosedur jelas yang disebut production sharing contract dengan mekanisme cost recovery. Terus dimana letak tanggung jawabnya? Hasil bumi dikeruk tapi tanggung jawab dibebankan ke pemerintah? Tidak adil sama sekali.

Tidak adil. Apalagi kalo Anda tahu menurut sebagian orang awal dari bencana dikarenakan ingin menguasai tanah di sekitar tempat penambangan dengan harga yang murah. Sehingga warga di sekitar "dipaksa" pindah dengan bencana lumpur seperti yang tercantum di berita berikut :
"Syahdan, spekulasi itu menyebutkan bahwa semburan lumpur Lapindo sengaja dibikin untuk mengusir warga sekitar perusahaan—dan menguasai tanahnya dengan harga murah. Soalnya, tanah di sana mengandung banyak sekali cadangan gas di bawahnya.
Sayang, Aburizal sendiri belum bisa dimintai konfirmasinya mengenai masalah ini. Yang pasti, alih-alih bisa tuntas dalam waktu dekat, masalah lumpur di Sidoarjo bahkan diduga akan semakin membengkak. "
Sungguh tidak manusiawi. Hanya demi penguasaan materi semata ribuan jiwa rela dikorbankan masa depannya.

Cinta Seumur Hidup

Pernahkah kamu merasakan cinta?
Cinta yang mengendap sekian lama.
Cinta yang kamu tak pernah sadar bahwa itu ada.
Tapi selalu hadir.
Ada dan tak terlupa.

Saat dua insan memadu kasih.
Tiga tahun lebih mereka bercinta.
Mereka merasa saling cocok.
Merasa jodoh dan merasa sangat berbahagia.
Namun karena ada satu dan laen hal sebutlah keegoisan masa muda, kejenuhan,
Ataukah temperamen sesaat.
Mereka kemudian berpisah.

Setelah berjalan sekian lama mereka mulai bisa beradaptasi.
Sang cewek pun mulai mencari tambatan lain.
Berpacaran dan berganti pasangan dari waktu ke waktu.
Ada yg bertahan sekian lama namun seringkali hanya selintas lalu.
Tapi hubungannya dengan lelaki manapun selalu berakhir.
Sampai akhirnya wanita itu tersadar.
Bahwa dia tidak pernah merasa cocok dengan laki2 manapun.
Tidak bisa merasa nyaman dengan siapa pun.
Selain dengan mantannya.
Entah kenapa dia pun tak tahu.

Sesaat kemudian dengan berbekal keberanian dan memupus harga dirinya sebagai wanita dia mencoba mencari mantannya.
Selama ini pamali buatnya mengejar cowok.
Karena dia selalu dikejar-kejar sang kumbang.
Namun kali ini dia mulai mencari, menyusuri jejak-jejaknya dahulu dan mencoba menghubungi siapa saja yang mungkin dihubungi.
Termasuk menghubungi teman, kolega, saudara dari mantannya.
Sampai akhirnya dia mendapat kontak number mantannya itu.
Hanya sebuah nomor telepon dari seorang lelaki.
Seorang lelaki yg dia percaya membawa hatinya.
Namun berat baginya untuk langsung menghubungi.
Masalah bimbang, keraguan dan harga diri menghambat laju hatinya.

Sampai di suatu petang dia membulatkan tekad.
Dia menelepon laki2 itu.
Telpon diangkat oleh seorang wanita dengan sapaan ramah.
Setelah berbincang beberapa saat terungkaplah bahwa sang penerima telpon itu adalah istri mantannya.
Iya benar mantannya itu.
Pria yang membawa hatinya.
Sekarang telah menikah dengan wanita lain.
Dia merasa dikhianati.
Ditipu dan dipermainkan.
Kok bisa-bisanya lelaki itu...
Tapi dia punya kuasa apa.
Dia yang memilih untuk menjauh.
Dia yang memilih untuk berpisah dan tidak mempertahankan cinta mereka.
Meskipun sebenarnya dia tahu saat itu, bahkan sampai sekarang, dia masih mencintai pria itu
Tapi sekarang sudah terlambat

Sang istri pun memanggil suaminya.
Dengan berat hati.
Di detik-detik itu jantung wanita itu melambat, dan berhenti saat terdengar suara mantannya di ujung telpon.
Setelah itu mereka bercakap dan mulai bercakap.
Meskipun telah lama berpisah namun percakapan yg singkat itu terasa berbeda.
Dua hati yg saling mengisi.
Pembicaraan yang mengalir lancar.
Jika didengar seperti suara membuka kunci gembok yg tertutup sekian lama.
Mengembalikan kenangan indah saat bersama.
Pembicaraan berakhir saat sang pria disadarkan oleh tangisan bayinya.
Telpon berakhir sampai di situ.
Dan pembicaraan itu menyadarkan mereka bahwa mereka adalah satu.
Bahwa mereka ditakdirkan untuk bersama sampai akhir hayat.
Tapi mengapa harus seperti ini?
Mengapa dahulu, dia harus egois dan keras kepala.
Dia terus menyalahkan dirinya sendiri.
Tak mampu memaafkan keputusannya waktu itu.
Penyesalan selalu datang terlambat.

Wanita itu memutuskan untuk tidak akan lagi menghubungi mantannya.
Dia membulatkan tekad bahwa dia cukup bahagia hanya dengan mendengar bahwa lelaki yg benar2 dicintainya sudah berkeluarga
dan memiliki orang2 yg dicintai.

Dia mencoba melangkah lagi.
Berat memang.
Tapi tidak ada cara dan jalan yg laen.
Semua sudah terjadi.
Kadang kadang.. tidak semua apa yang kita mau bisa kita miliki.
Yang susah untuk kita, belum tentu buruk untuk kita.

Hari berganti hari, bulan berganti nama
Pergantian hari buat kita adalah pergantian tahun buat wanita patah hati itu.
Terasa berat, lama dan menyiksa.
Dan saat lukanya mulai tersembuhkan hpnya berdering.
Sebuah telpon dari seorang pria
Pria yg pernah dan selalu berada di hatinya.
Mantannya menelepon.
Mengajaknya untuk bertemu.
Dia katakan alasan hanya untuk melepas rindu.
Berat baginya untuk mengiyakan tapi lebih susah lagi untuk tidak bertemu sesaat lagi dengan pria pujaan hatinya itu.
Sang pria sedikit memaksa
Akhirnya dia mengiyakan
Apapun konsekuensinya nanti

Kencan itu memulai babak baru dalam kehidupan mereka berdua
Berawal dari satu kencan dilanjutkan ke kencan yang laen.
Dari satu telpon ke telpon laen.
Kembali seperti ABG yang sedang jatuh cinta.
Meski kini tak lagi muda.
Mereka melanjutkan masa cinta tiga tahun mereka dalam babak baru dan status baru.
Yang seorang sudah berkeluarga.
Dan yang satunya dengan berat hati menerima status sebagai selingkuhannya.

Sampai di suatu petang, saat mereka berjalan2 di tempat dimana mereka pertama kali bertemu.
Entah mengapa cakrawala saat itu begitu hangat. Tenang dan senyap.
Dan mereka bercakap di bawah redup sinar rembulan di tempat dimana mereka melihat belahan hati mereka untuk pertama kalinya.
Tiba - tiba sang pria berlutut dan melamar wanita itu.
Girang tak dikira.
Senang sekali hati wanita itu.
Hampir2 dia meloncat dan memeluk rembulan.
Dia terbang melenting tinggi.
Terhenti dan jatuh ke dalam jurang saat tersadar bahwa pria yang melamarnya sudah berkeluarga.
Bukan bujangan lagi.
Namun kini pria yg dia cintai itu melamarnya.
Ini impiannya.
Keinginan untuk hidup satu atap dengan pria belahan hatinya.
Hampir terwujud kini jika tidak bertemu dengan sebuah dilema.

Dia bertanya,
"bagaimana dengan istrimu?"
"anak2mu?"
"apa kamu tega menceraikannya dan meninggalkan mereka?"
"kamu jangan gila!"
"istrimu kan tidak bekerja dan hanya menggantungkan hidupnya padamu."

Sang pria menjawab,
"mengapa harus menceraikannya?"
"bukankah kita bisa semua hidup bersama."
"bahagia di bawah satu atap."

Poligami!!!
Bagai petir di siang bolong.
Wanita itu terhenyak.
Istilah apa itu?
Gak ada di kamusnya kata2 itu.
Gak buat sang wanita.
sang pria terus membujuk dan meyakinkan akan mendapat izin dari istri pertama
Dan berjanji akan adil seperti yang seharusnya.
Sang pria merasa mampu.

Sang wanita tertegun
Pria ini.
Pria yg hanya dia cintai selama ini.
Mau memadunya.
Dan menjadikannya istri kedua.

"Mengapa kamu tidak menceraikannya? Padahal kamu sadar bahwa hanya akulah yang kamu cintai selama ini."
"Bahwa kamu hanya mencintainya karena terbiasa dan rasa kasihan saja."
"Bahwa kamu menikahinya hanya karena dia mirip denganku."
"Fisiknya, sifatnya dan segalanya"
"Mengapa kamu mempertahankan mutiara palsu itu sedangkan kamu bisa membeli yang asli."
Sang wanita berteriak-teriak sambil menangis di hadapan pria itu.
Sang pria hanya bisa diam.
Dia tak berucap sepatah kata pun.
Bahkan untuk menghela napas pun terasa berat.
Semua yang dikatakan wanita itu benar adanya.
Karena memang hanya wanita dihadapannya inilah yang benar-benar bisa mengerti dia.

Perlahan dia memeluk wanita itu.
dan berbisik di telinganya :
"Tak semudah itu sayangku,"
"Bagaimana dengan anak2ku?"
"Bagaimana masa depan mereka kelak melihat orang tuanya cerai?"
"Aku gak bisa sayangku."
"Aku gak bisa..."

Dan gerimis pun memeluk mereka.
Dalam hening malam itu, langit pun tertegun.
Sayup-sayup terdengar bunyi gesekan dedaunan yang mengantar mereka menyudahi pertemuan itu.
Percakapan yang akan terngiang terus.

Seminggu berlalu.
Sang wanita belum juga menjawab lamaran itu.
Dia pernah kehilangan pria ini.
Dan dia tidak ingin terpisah lagi dengannya.
Dia beranikan diri untuk menyampaikan lamaran itu ke orang tuanya.
Sudah diduga,
Wanita itu dimarahi habis2an oleh keluarganya.
Lamaran itu ditolak mentah2 bahkan sebelum sang pria maju ke keluarganya
Hanya karena lamaran itu diajukan sebagai istri kedua.
Poligami masih sesuatu yang terlalu tabu di keluarga itu.
Tak pernah terjadi sebelumnya dan kini mengancam putri kesayangan mereka.
Tak pernah terjadi sebelumnya dan tak akan pernah.

Sejak saat itu sang wanita mulai menghindari sang pria.
Sebenarnya keluarganyalah yang menghindarkan wanita dari pria itu
Meskipun sang pria berusaha sangat keras untuk menghubunginya dan menemuinya.
Tapi usaha tersebut tak jua menemukan hasil.
Sampai suatu hari adek sang wanita datang ke rumah pria itu.
Dengan membawa undangan.
Undangan pernikahan kakaknya.
Dengan pria pilihan keluarganya.
Yang hanya dikenal kurang dari satu bulan oleh sang wanita.
Undangan diterima dengan baik oleh pria itu meskipun dia tidak pernah hadir dalam acara pernikahan sang wanita.
Bahkan untuk sms pun tidak.

Kini sang pria sibuk merenungi nasib.
Dan sang wanita diharuskan untuk mencintai suaminya
Atau mencoba mencintai suaminya lebih daripada mantannya
Dan mereka tidak pernah berhubungan lagi.
Kembali seperti saat mereka memutuskan untuk berpisah dulu.
Tapi kini bukan keputusan mereka, tapi karena keadaan sudah berbeda.
Meski sebenarnya sang wanita sudah rela untuk dimadu saat keluarganya memilihkan calon suami untuknya.
Terpisah karena status.
Dan keberadaan sosial.

Dan seiring bergantinya waktu.
Kenangan itu tak terpupus waktu.
Satu fakta bisu terucap.
Bahwa selama mereka berpisah di setiap tahunnya
Mereka mengunjungi tempat yang sama.
Sekedar lewat atau berhenti sejenak.

Dua puluh lima tahun kemudian sejak kejadian itu.
Secara tidak sengaja di mall yang menjadi pusat perbelanjaan di kota itu mereka bertemu.
Dari situ mereka lanjutkan untuk makan sejenak dan mengingat masa lalu.
Toh itu sudah dua puluh lima tahun lebih.
Dari percakapan itulah diketahui bahwa istri sang pria sudah meninggal beberapa tahun yang lalu karena sakit.
Dan kini pria tua ini tinggal bersama keluarga anaknya yang pertama dengan bahagia.
Sang wanita pun kini sudah memiliki anak dan cucu.
Anak cucu yang tak kalah lucunya.
Untuk sesaat mereka sudah tersenyum saat melihat kembali kenangan kisah cinta mereka.
Saling berbahagia karena kini sudah ada keluarga tempat mereka tinggal.
Kenangan tersebut hanya berakhir di meja makan dan mereka kembali ke keluarga masing-masing.
Melanjutkan hidup.

Lima tahun kemudian mereka bertemu lagi.
Dalam kondisi yang sangat tidak berbahagia.
Sang wanita terbaring koma.
Dia mengalami kecelakaan.
Kecelakaan yang membuat suaminya meninggal dunia dan membuat dirinya koma.
Kondisinya sangat memprihatinkan.
Luka dalam yang serius membalutnya dan keluarganya.
Kini wanita cantik itu terbaring lemah.
Dalam rona kecantikan yang sudah memudar.
Tak lagi secantik dan seceria dulu.
Anak cucunya mendampingi di sisi ibu dan nenek mereka di setiap hari.

Pria itu hanya bisa tertegun.
Menyaksikan wanita yang pernah dicintainya terbaring lemah di kasur.
Koma.
Dihampirinya wanita itu.
Disentuh dan diajak bicara.
Mengobrol.
Sama saat mereka masih pacaran dulu
Tanpa menghiraukan keluarga sang wanita dan keluarganya.
Digenggam tangannya dan diusapnya perlahan.
Ditatapnya wanita itu.
Tatapan bercahaya dan penuh harapan.
Seolah-olah hanya dialah orang yang paling mengharapkan kehadiran kembali wanita itu.
Wanita yg membuatnya tersadar untuk tidak menikah lagi setelah istrinya meninggal
Wanita yang membuat dia sadar bahwa selama berpuluh2 tahun kehidupan bersama keluarganya.
Dia merasa tidak lebih bahagia dan nyaman dibanding saat2 bersama wanita koma itu.
Meskipun hanya tiga tahun mereka bersama
Sesaat dia berbisik di telinga itu
Dan do'a pun melayang.
Kalo pun Tuhan mengizinkan wanita itu kembali dia takkan membiarkannya pergi.
Lagi.
Dia akan menikahinya.
Dan hidup bersamanya.
Bagaimanapun kondisinya
Apapun kata orang lain

Akhirnya, wanita itu tersadar.
Dan sang pria menepati janjinya.
Mereka menikah.
Meskipun nada miring muncul dari keluarga, anak dan cucu mereka.
Tapi mereka tak peduli.
mereka yang menjalani.
Telah sangat lama mereka terpaksa hidup dalam keputusan orang lain dan berpisah.
Kini kesempatan itu hadir dan mereka tak kan membiarkannya pergi lagi.

Kini setiap hari mereka bisa bersama
Merasakan bahagia
melanjutkan kisah cinta mereka.
Bersama mengunjungi kebun bunga mawar.
Kebun bunga yang dahulu adalah tempat dimana sang pria melamar gadis itu.
Tempat yang sama saat pertama kali mereka bertemu.
Setiap hari jadi mereka, sang pria menghampiri tempat itu.
Dan menanam sembilan bibit mawar di tempat itu.
Setelah di tahun sebelumnya menghabiskan banyak tabungannya untuk membeli tempat itu.
Kini tempat itu telah menjadi kebun bunga mawar.
Bunga kesayangan sang wanita.
Bunga yang menjadi kesayangannya setelah pada kencan pertamanya dulu sang pria memberikan bunga mawar kepadanya.

Hanya dua tahun kemudian wanita itu meninggal.
Luka dalam akibat kecelakaan itu tak bisa disembuhkan secara total.
Dan menggerogotinya selama perlahan.
Meskipun pengobatan intensif selama dua tahun tak mampu menyembuhkannya.
Setiap saat dia harus menjalani pengobatan dan pemeriksaan rutin.
Sampai akhir masanya berhenti.

Dua tahun itu dua tahun paling membahagiakan dalam hidup mereka.
Meskipun terbalut pemeriksaan medis rutin.
Tapi selalu penuh dengan tawa dan senyum ceria mereka.
Tapi senyum ini harus terhenti.
Kini mereka harus berpisah lagi.
Cinta yang sedemikian kuat kepada pria pujaan hatinya.
Cinta yang mampu membangunkannya dari koma untuk hidup sejenak dengan pria pujaannya.
Kini cinta itu mengantar mereka ke perpisahan abadi.
Berharap kelak bertemu kembali.

Bak pepatah berkata,
"Terkadang apa yang kamu cari ada tepat di depan matamu,
tapi ketidak pastian dunia akan hal baru sering menutupi fakta ini."