Sejenak terbersit, saat aku berpikir. Mengapa saat aku menulis atau bercerita, aku tidak bisa menuliskan suatu solusi yang paten dan menyeluruh untuk suatu jenis kasus atau masalah. Mengapa aku cenderung menulis sebagian-bagian kecil petunjuk dan pemecahan untuk kasus tersebut. Mengurainya menjadi bagian-bagian kecil dan mengambil intisarinya. Mengapa tidak bisa langsung satu pernyataan yang menyelesaikan segalanya? Mengapa???
Sepertinya aku pernah melihat hal semacam ini. Seperti de javu. Aku merenung sejenak. Ternyata aku baru sadar kalo hal semacam ini pernah aku baca dalam Al-Quran Al-Karim.
Aku baru sadar kalo Al-Quran berisi sepotong demi sepotong puzzle (intisari)kehidupan. Intisari petunjuk kehidupan. Dimana saat kita akan mengamalkannya, mengimplementasikan dalam kehidupan kita tidak bisa mengambil satu macam puzzle untuk menyelesaikannya. Kita tidak bisa mengambil sepotong puzzle dan membangun rumah daripadanya. Untuk membangun sebuah rumah kita perlu mengambil potongan-potongan puzzle yang bersesuaian dengan bentuk rumah yang akan kita bangun. Jika kita mengambil potongan yang salah atau kurang bersesuaian maka bisa jadi bentuk rumah yang akan kita bikin tidak berbentuk atau tidak akan mencapai tujuan yang kita inginkan. Dan ingat dengan satu buah puzzle tidak akan membentuk sebuah rumah. Semuanya saling dukung, saling serasi dan saling bersesuaian satu sama lain. Untuk membuat bangunan yang indah kita perlu mencari dan menyusun puzzle-puzzle yang sejenis dan bersesuaian. Tapi sebelumnya kita perlu melihat dan mencermati semua bentuk puzzle terlebih dahulu.
Al-Quran, baca dan cermati. Baca dan renungkan.
Tuesday, June 19, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment