Gaji yang enak dan nyaman adalah gaji yang pas-pasan...
Gaji yang berlebihan akan memberatkan kita di kemudian hari. Karena dengan gaji yang lebih banyak maka kita akan dituntut pertanggungan jawab yang lebih besar pula. Khususnya untuk kelebihan pendapatan yang kita miliki. Karena orang dengan pendapatan banyak biasanya kebutuhan primer dan sekundernya terpenuhi. Dan jika kedua kebutuhan tersebut telah terpenuhi maka dia akan mencari-cari cara untuk menghabiskan uang lebihnya. Dengan cara pemenuhan kebutuhan tersier. Sesuatu yang sebelumnya tidak diperlukan menjadi di"ada-ada"kan. Dan hal-hal seperti ini yang biasanya mendatangkan kemudharatan.
Gaji yang berkekurangan akan menjauhkan kita dalam mendekatkan diri dan beribadat padaNya. Atau minimal memberatkan kita dalam beribadat. Bagaimana bisa khusuk dalam beribadat jika kebutuhan-kebutuhan yang mendasar saja tidak terpenuhi. Makanya Nabi dan Allah selalu menekankan penjauhan diri dari kefakiran karena kefakiran dekat dengan kekufuran. Kufur berarti tertutup. Bisa tertutup dari rasa syukur atas segala nikmat Allah seperti nikmat hidup, nikmat Islam dan nikmat-nikmat non materi lainnya. Juga bisa berarti tertutup mata hatinya karena masalah materi dunia sudah memberatkan matanya.
Gaji yang pas-pasan mencukupkan kebutuhan kita. Menjauhkan diri dari mencari pemenuhan kebutuhan dunia dan jika ada kelebihan rezeki maka cukup untuk disumbangkan atau untuk ditabung untuk kebutuhan lain di masa yang akan datang.
Gaji yang pas-pasan juga berarti :
Pas mau beli mobil canggih keluaran terbaru... ada,
Pas mau beli rumah mewah di kawasan elite... ada,
Pas mau nikah dengan pesta besar-besaran... ada,
Pas anak mau sekolah ke luar negeri... ada
dan laen sebagainya... :)
Sunday, June 17, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment